Pagi ini, tiba-tiba saja saya terbangun dari tidur. Diawali dari ingin pergi ke toilet, kemudian keinginan melanjutkan tidur tak bisa terlaksana. Rasa-rasanya kepala saya ini penuh. Penuh dengan pemikiran dan banyak "what if" dan ketakutan akan masa depan yang belum pasti. Sebelumnya. tak pernah saya sampai seperti ini.
Awal bulan ini memang saya awali dengan perasaan kurang enak. Entah kenapa. Rasanya hidup saya sepertinya terasa lebih berat dari biasanya. Sampai puncaknya hari ini saya tiba-tiba terbangun.
Sepertinya saya memang terlalu banyak bekerja, sampai-sampai terbawa masuk ke dalam alam bawah sadar saya. Segala kekhawatiran muncul ke permukaan. Ada beberapa rencana di depan mata, tapi kini saya tidak yakin lagi akan kelangsungannya. Akankah saya bertahan? Semoga. Saya akan melakukan yang terbaik dari diri saya, dan semoga karma baik berbuah tepat pada waktunya.
I think I'm just gonna simply put my step after another.
Semoga saya bisa hidup pada saat ini, tanpa menyesali masa yang telah lalu, dan mengkhawatirkan masa depan yang belum pasti.
Pic: HERE
Monday, December 13, 2010
Saturday, December 11, 2010
Kepiting Saos Padang a la Mama
Hari ini saya pulang ke rumah dan kebetulan Mama punya kepiting.
Biasanya Mama masak kepiting saos tiram, kali ini atas request saya, Mama masak Kepiting Saos Padang.
Ini dia resepnya:
10 ekor kepiting segar, tiap ekor potong menjadi 2 bagian
2 batang sereh
5 siung bawang merah
1 siung bawang bombay
cabe giling secukupnya
2 sendok makan saos tomat/sambal
garam secukupnya
gula secukupnya
jahe secukupnya
air
tepung maizena 1 sdm
Cara membuat:
1. Tumis bawang merah dan bawang bombay sampai harum, kemudian masukkan cabe giling, saos tomat dan saos sambal.
2. Masukkan kepiting, aduk hingga bumbu merata.
3. Tambahkan air, biarkan sampai mendidih sambil sesekali diaduk.
4. Terakhir, tambahkan gula,dan garam dan larutan tepung maizena. Aduk rata
5. Biarkan sampai kuah mengental.
Ini dia:
nyummm... :)
Biasanya Mama masak kepiting saos tiram, kali ini atas request saya, Mama masak Kepiting Saos Padang.
Ini dia resepnya:
10 ekor kepiting segar, tiap ekor potong menjadi 2 bagian
2 batang sereh
5 siung bawang merah
1 siung bawang bombay
cabe giling secukupnya
2 sendok makan saos tomat/sambal
garam secukupnya
gula secukupnya
jahe secukupnya
air
tepung maizena 1 sdm
Cara membuat:
1. Tumis bawang merah dan bawang bombay sampai harum, kemudian masukkan cabe giling, saos tomat dan saos sambal.
2. Masukkan kepiting, aduk hingga bumbu merata.
3. Tambahkan air, biarkan sampai mendidih sambil sesekali diaduk.
4. Terakhir, tambahkan gula,dan garam dan larutan tepung maizena. Aduk rata
5. Biarkan sampai kuah mengental.
Ini dia:
nyummm... :)
Monday, December 6, 2010
A Little Escape Part 1: Taman Safari Indonesia
Psst.. Ini dia my little escape last November
Yupp... saya dan Neng Lebay pergi berpetualang ke Taman Safari Indonesia yang tersohor itu.
Terakhir saya ke sana pas masih kecil banget, gak terlalu ingat tempatnya seperti apa. Yang saya ingat cuma beberapa hal yang samar-samar: 1) keliling naik mobil melihat-lihat binatang, 2) naik onta, 3) rumah hantunya seraaaaam!!!
Dengan modal nekad dan hasil googling yang saya ingat dengan samar-samar (maklum lah ya, lagi liburan gini males mikir.. hehehe... :p), saya dan Neng Lebay berjanjian di depan warteg langganan dekat kos, kemudian naik ojek ke Stasiun Sudirman untuk mengejar Pakuan Ekspress jam .
Setelah berjalan cepat dengan pakaian lancay (~lusuh) dan muka ceria melawan arus pekerja ibukota yang keluar dari stasiun, kami sampai di loket dan ternyata Pakuan Ekspress baru saja lewat. Ketinggalan kereta deh! :( Untunglah bapak penjaga loket itu berbaik hati dan menganjurkan kami naik Depok Ekspress sampai St. Depok Lama, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta Ekonomi AC. Yah, lumayan, daripada naik ekonomi, nanti Neng Lebay kasihan kalo keringatan. ;p
Sesampainya di Stasiun Bogor, kami melanjutkan perjalanan dengan angkot 02 dan berganti dengan angkot menuju Cisarua. Perjalanan menuju Cisarua ternyata cukup jaaauuhh, karena angkotnya pelan sekali.. haisshh... Sampai di Cisarua, kami mampir makan di salah satu kedai bakso, kemudian melanjutkan naik angkot ke Taman Safari.
Setelah membeli tiket, kami menunggu bus untuk berkeliling kebun binatang. Asyik sekali naik keliling naik bus karena ada guide-nya. Hm, sebenarnya kami lebih banyak mendengarkan cerita bapak sopirnya, daripada si guide yg sepertinya masih trainee itu. Hehehe.. Hint: duduk di bagian depan bus, karena bapak sopirnya akan memelankan jalan bus kalau kita ingin mengambil foto ;)
Selesai berkeliling, kami berfoto dengan anak binatang di baby zoo. *Seharusnya bukan baby zoo lagi sih, karena hewannya sudah mulai besar-besar, children zoo, mungkin?* Neng Lebay berhasil memenuhi impiannya berfoto dengan bayi orangutan dan macan putih. Saya berhasil berfoto dengan macan putih dan macan tutul. Ada yang menarik pas Neng Lebay berfoto dengan si bayi orangutan, sepertinya si bayi orangutan itu naksir dengan kecantikan Neng Lebay, sehingga dia mengunyah-ngunyah kerudung Neng Lebay... hiiiiiyyy....!!!
Setelah itu, kami melihat-lihat Pinguin dan Neng Lebay tidak berhasil mengambil foto saya dengan pinguin yang berlokasi di akuarium berpendingin itu. Jadi saya berfoto dengan pinguin dummy yang ada di situ. Tak ada rotan, akar pun jadi!
Sebelum menuju pintu keluar, kami sempat menonton pertunjukan Harimau Sumatera yang dipandu oleh kembaran Dude Herlino, dan ada pawang macannya yang lumayan ganteng. Hahahaha...
Hint: Ternyata harimau di pertunjukan itu tidak suka dengan benda-benda panjang. Waktu itu saya meletakkan payung saya yang belum dilipat di kursi sebelah saya, dan itu menyebabkan salah satu harimau bolak-balik menatap menuju tempat saya! Untung ada Mas Dude Herlino yang ngasih tau saya. Fiuhh... selamat...
Total damage per person:
Ojek ke stasiun = 10rb (males nawar pagi-pagi)
Kereta ke bogor = 11rb
Angkot 02 = 2.5rb
Angkot Cisarua = 5rb
Angkot Taman Safari = 4rb (suka jadi 5rb kalo kita gak minta kembalian, haish...)
Tiket masuk Taman Safari = 75rb
Foto di baby zoo = 10rb/hewan
Angkot pulang ke stasiun = 5rb + 5 rb + 2.5rb
Kereta ekonomi AC = 7.5rb
Bersambung ke Part 2 ya.. :)
***update 12 Dec 2010***
Atas permintaan pembaca, saya persembahkan Dude Herlino KW.
Enjoy. :)
Mas Dude sedang menjelaskan perbedaan rahang hewan karnivora dan herbivora.
Yupp... saya dan Neng Lebay pergi berpetualang ke Taman Safari Indonesia yang tersohor itu.
Terakhir saya ke sana pas masih kecil banget, gak terlalu ingat tempatnya seperti apa. Yang saya ingat cuma beberapa hal yang samar-samar: 1) keliling naik mobil melihat-lihat binatang, 2) naik onta, 3) rumah hantunya seraaaaam!!!
Dengan modal nekad dan hasil googling yang saya ingat dengan samar-samar (maklum lah ya, lagi liburan gini males mikir.. hehehe... :p), saya dan Neng Lebay berjanjian di depan warteg langganan dekat kos, kemudian naik ojek ke Stasiun Sudirman untuk mengejar Pakuan Ekspress jam .
Setelah berjalan cepat dengan pakaian lancay (~lusuh) dan muka ceria melawan arus pekerja ibukota yang keluar dari stasiun, kami sampai di loket dan ternyata Pakuan Ekspress baru saja lewat. Ketinggalan kereta deh! :( Untunglah bapak penjaga loket itu berbaik hati dan menganjurkan kami naik Depok Ekspress sampai St. Depok Lama, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta Ekonomi AC. Yah, lumayan, daripada naik ekonomi, nanti Neng Lebay kasihan kalo keringatan. ;p
Sesampainya di Stasiun Bogor, kami melanjutkan perjalanan dengan angkot 02 dan berganti dengan angkot menuju Cisarua. Perjalanan menuju Cisarua ternyata cukup jaaauuhh, karena angkotnya pelan sekali.. haisshh... Sampai di Cisarua, kami mampir makan di salah satu kedai bakso, kemudian melanjutkan naik angkot ke Taman Safari.
Setelah membeli tiket, kami menunggu bus untuk berkeliling kebun binatang. Asyik sekali naik keliling naik bus karena ada guide-nya. Hm, sebenarnya kami lebih banyak mendengarkan cerita bapak sopirnya, daripada si guide yg sepertinya masih trainee itu. Hehehe.. Hint: duduk di bagian depan bus, karena bapak sopirnya akan memelankan jalan bus kalau kita ingin mengambil foto ;)
Selesai berkeliling, kami berfoto dengan anak binatang di baby zoo. *Seharusnya bukan baby zoo lagi sih, karena hewannya sudah mulai besar-besar, children zoo, mungkin?* Neng Lebay berhasil memenuhi impiannya berfoto dengan bayi orangutan dan macan putih. Saya berhasil berfoto dengan macan putih dan macan tutul. Ada yang menarik pas Neng Lebay berfoto dengan si bayi orangutan, sepertinya si bayi orangutan itu naksir dengan kecantikan Neng Lebay, sehingga dia mengunyah-ngunyah kerudung Neng Lebay... hiiiiiyyy....!!!
Setelah itu, kami melihat-lihat Pinguin dan Neng Lebay tidak berhasil mengambil foto saya dengan pinguin yang berlokasi di akuarium berpendingin itu. Jadi saya berfoto dengan pinguin dummy yang ada di situ. Tak ada rotan, akar pun jadi!
Sebelum menuju pintu keluar, kami sempat menonton pertunjukan Harimau Sumatera yang dipandu oleh kembaran Dude Herlino, dan ada pawang macannya yang lumayan ganteng. Hahahaha...
Hint: Ternyata harimau di pertunjukan itu tidak suka dengan benda-benda panjang. Waktu itu saya meletakkan payung saya yang belum dilipat di kursi sebelah saya, dan itu menyebabkan salah satu harimau bolak-balik menatap menuju tempat saya! Untung ada Mas Dude Herlino yang ngasih tau saya. Fiuhh... selamat...
Total damage per person:
Ojek ke stasiun = 10rb (males nawar pagi-pagi)
Kereta ke bogor = 11rb
Angkot 02 = 2.5rb
Angkot Cisarua = 5rb
Angkot Taman Safari = 4rb (suka jadi 5rb kalo kita gak minta kembalian, haish...)
Tiket masuk Taman Safari = 75rb
Foto di baby zoo = 10rb/hewan
Angkot pulang ke stasiun = 5rb + 5 rb + 2.5rb
Kereta ekonomi AC = 7.5rb
Bersambung ke Part 2 ya.. :)
***update 12 Dec 2010***
Atas permintaan pembaca, saya persembahkan Dude Herlino KW.
Enjoy. :)
Mas Dude sedang menjelaskan perbedaan rahang hewan karnivora dan herbivora.
Sunday, November 28, 2010
Practising The Art of Doing Nothing
I am having a 17 days off from office starting from last 12 Nov. This is a common practice in financial industries that their employees are required to take certain consecutive business days away from office--some calls it core leave or block leave.So, here I am, in the middle of 10 business days off (plus the weekends and national holiday, hell, the total is 17 days!).
When I decided to have my core leave in November, I was planning to join a camp in Central Java for 14 days. However, since two best friends of mine were getting married and it's impossible for me for not attending the weddings, I called it off. So, here I am, having 17 days off with 2 weddings attended.
Plan B, going out of town with best friends. At first, we were planning going to Jogja, but was canceled relating to Merapi's volcanic status. Plan C, going to Malang - again, canceled, also relating to Bromo's volcanic status (Plus, no budget for air traveling, I spent a quite over-budget spending in early November).
So, here I am, spending 17 days off by attending 2 weddings and wandering around the town, and BORED.
Yes, I am bored. Super-duper bored.
I was once attended a retreat last year (I wrote it in this entry), in which we were taught to live in the here and in the now. Well, I understood and practiced it well in the retreat, but not anymore now. I cannot be patient living in the here and in the now. I cannot live my days off doing nothing. I feel like I HAVE to do something. I cannot do nothing like this. At this point, I just run into my sleeping habit - for a very long hours, wishing that I would find something to do later after I woke up.
I cannot practice the so-called art of doing nothing. It is frustrating for me. It annoys me very much for doing nothing. And it came to me that I could annoy people around me, and FAT!
Gosh, I gotta do something to spend my next holidays. *sigh*
Saturday, November 27, 2010
Onion Ring
Saya sukaaa sekali makan onion ring, tapi kok selama ini belum pernah bisa bikin onion ring yg pas rasanya.
Tapi yang terakhir saya buat tadi sore, boleh juga rasanya.
Ini resepnya:
Bahan:
3 buah bawang bombay ukuran sedang, potong menyerupai ring
1 kantong tepung serbaguna
1 1/2 sdm tepung terigu untuk bumbu celup
air dingin secukupnya
minyak untuk menggoreng
How to:
1. Larutkan tepung terigu dengan air dingin
2. Celupkan irisan bawang bombay ke dalam larutan tepung terigu, kemudian gulingkan ke dalam tepung serbaguna hingga terbalur sempurna.
3. Goreng hingga berwarna cokelat keemasan.
Lain kali saya mau coba menggunakan telur untuk celupan-nya, siapa tau rasanya lebih baik :)
Sama seperti posting sebelumnya, fotonya belakangan yaa... Saya lupa bawa kabel data! Haish!
Tapi yang terakhir saya buat tadi sore, boleh juga rasanya.
Ini resepnya:
Bahan:
3 buah bawang bombay ukuran sedang, potong menyerupai ring
1 kantong tepung serbaguna
1 1/2 sdm tepung terigu untuk bumbu celup
air dingin secukupnya
minyak untuk menggoreng
How to:
1. Larutkan tepung terigu dengan air dingin
2. Celupkan irisan bawang bombay ke dalam larutan tepung terigu, kemudian gulingkan ke dalam tepung serbaguna hingga terbalur sempurna.
3. Goreng hingga berwarna cokelat keemasan.
Lain kali saya mau coba menggunakan telur untuk celupan-nya, siapa tau rasanya lebih baik :)
Sama seperti posting sebelumnya, fotonya belakangan yaa... Saya lupa bawa kabel data! Haish!
Friday, November 26, 2010
Aglio olio - a solution for emergency. Ha!
This could be a solution for emergency cases at home. Try and enjoy :)
Ingredients:
125 gram Spaghetti (I used the left-over Angel hairs spaghetti)
3 siung bawang putih, iris atau cincang - sesuai selera (saya prefer utk dicincang karena lebih harum!)
Udang basah - bila ada
1/2 buah tomat, iris kecil
1 sdt cabe bubuk (hint: simpanan mama saya dari cabe bubuk mi instan)
2 sdm Olive oil
1 batang sereh - bila ada
Garam secukupnya
How to:
1. Rebus spaghetti sampai kenyal - tapi jangan terlalu matang, al dente (hihiy, gaya abis saya bisa menggunakan kata ini: al dente!). Boleh juga tambahkan sedikit garam pada air rebusan.
2. Panaskan wajan dan tumis bawang putih, udang, tomat, dan sereh dengan olive oil - sampai harum
3. Masukkan spaghetti ke dalam wajan, aduk rata, bubuhi garam sesuai selera
4. Terakhir, taburkan cabe bubuk.
5. Aduk rata dan siap dihidangkan. Voila!
Note: untuk 1 porsi.
Foto menyusul ya!
Ingredients:
125 gram Spaghetti (I used the left-over Angel hairs spaghetti)
3 siung bawang putih, iris atau cincang - sesuai selera (saya prefer utk dicincang karena lebih harum!)
Udang basah - bila ada
1/2 buah tomat, iris kecil
1 sdt cabe bubuk (hint: simpanan mama saya dari cabe bubuk mi instan)
2 sdm Olive oil
1 batang sereh - bila ada
Garam secukupnya
How to:
1. Rebus spaghetti sampai kenyal - tapi jangan terlalu matang, al dente (hihiy, gaya abis saya bisa menggunakan kata ini: al dente!). Boleh juga tambahkan sedikit garam pada air rebusan.
2. Panaskan wajan dan tumis bawang putih, udang, tomat, dan sereh dengan olive oil - sampai harum
3. Masukkan spaghetti ke dalam wajan, aduk rata, bubuhi garam sesuai selera
4. Terakhir, taburkan cabe bubuk.
5. Aduk rata dan siap dihidangkan. Voila!
Note: untuk 1 porsi.
Foto menyusul ya!
Wednesday, November 17, 2010
Pada mulanya adalah sunyi
Secangkir kopi
Tahukah kau?
Perempuan muda,
kauhadirkan tawa meski pedih mengiris.
kautahankan pedih, berharap tawa kan menghapusnya.
berharap sendagurau kan mengusir sepinya hati.
tahukah kau, menangis itu tidak apa-apa.
menangislah, terimalah dukamu,
tak usah kausangkal rasa yg menelusup di dalam hati.
tahukah kau, setelah itu kau akan bisa berdiri tegak,
menantang hidup, sambil berteriak:
'aku siap menyambut cinta dan duka yg kauhadirkan!'
tahukah kau mengapa?
karena kau punya kawan di sampingmu.
03072010
[Previously posted in HERE]
[Picture borrowed from HERE]
kauhadirkan tawa meski pedih mengiris.
kautahankan pedih, berharap tawa kan menghapusnya.
berharap sendagurau kan mengusir sepinya hati.
tahukah kau, menangis itu tidak apa-apa.
menangislah, terimalah dukamu,
tak usah kausangkal rasa yg menelusup di dalam hati.
tahukah kau, setelah itu kau akan bisa berdiri tegak,
menantang hidup, sambil berteriak:
'aku siap menyambut cinta dan duka yg kauhadirkan!'
tahukah kau mengapa?
karena kau punya kawan di sampingmu.
03072010
[Previously posted in HERE]
[Picture borrowed from HERE]
menanti senja
ia datang setiap hari, ketika petang membentang
memandangi senja hingga berbalik pulang.
ia datang memandangi senja merayap datang dengan tenang mengantarkan mentari pulang dengan semburat jingga di langit barat.
ia datang memandang senja dengan perkasa meledakledak memporakporandakan langit berhias awangemawan. menebarkan coretan merah membara di langit sore.
tapi hari itu senja tak kunjung datang. tak ada desiran halus menandakan kedatangannya, tak ada pula ledakan di langit barat.
dan ia tetap menanti
di tepi hari
setiap hari
meski senja tak kunjung datang.
060810.1333
[Previously posted in HERE]
[Picture from HERE]
Subscribe to:
Posts (Atom)