Friday, June 23, 2006

being selfish

Apakah manusia bisa hidup dengan mengabaikan perasaannya dan perasaan orang lain?

Mematikan perasaan sendiri demi menjaga perasaan orang lain...
Atau melukai perasaan orang lain demi menjaga perasaaan diri sendiri....

Kadang, kita bisa berpikir idealis,
mau jadi "sok suci" dengan mempertimbangkan perasaan semua orang,
dengan berusaha mencari jalan yang konon "terbaik" bagi smua orang...

Tapi ada kalanya kita merasa pingin banget jadi orang yang egois,
ga perlu mikirin perasaan orang lain,
yang penting kita sendiri aja...

Tapi, keduanya ga pernah membuat kita merasa bener2 bahagia....
dan kadang juga kita bisa terjepit di dalam dilema untuk menentukan tindakan mana yg akan diambil...

is it OK to be a little bit selfish sometimes?

Sunday, June 18, 2006

Untukmu Pujangga...


goresan harap yang kaulihat
mungkin hanya sebatas duga
tak ada hati yang dicuri
tak ada pula hati yang diambil
hatiku tetaplah hatiku
tak menjadi milik yang lain

karena ia kujaga erat
supaya tak terluka tuk kesekian kalinya

mungkin hatiku sedikit berpaling,
tersentuh oleh jiwa yang malang
hilang pegangan dan tujuan

tapi takut melingkupiku sedemikian rupa
hingga enggan melangkah keluar
dindingku pun telah kokoh
kubangun tinggi satu waktu dahulu

ia yang menjadi peganganku
tak mungkin kurengkuh ke dalam peluk
karena kan hilang penopang jiwa di kala duka

Menjadi Diri Sendiri




gw merasa kalo perempuan itu jarang banget ada yg bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri yg sebener-benernya..

karena perempuan itu hampir selalu menjadi "milik" orang lain:
"milik" mama dan papa sewaktu kecil,
"milik" sahabat2 saat mulai berteman,
"milik" pacar saat pacaran,
"milik" suami saat menikah,
"milik" anak2 saat punya anak.

dan ketika ga ada lagi yg harus diurus, itu adalah ketika si perempuan udah mulai tua dan mulai kehilangan mimpi2nya.

even pada saat itu bukan ga mungkin dia ga pernah tau bagaimana caranya untuk menjadi diri sendiri. bukan ga mungkin dia ga tau siapa dirinya sebenarnya...

selama ini, dia hanya dikenal sebagai anak perempuan bapak A, pacar si B, istri si C, ibu si D, nenek si E.

jadi, bagian mana dalam dirinya yg bener2 miliknya sendiri?
GA ADA!!!!

karena bahkan kesadaran dan jiwanya sudah menjadi milik orangtuanya, pacarnya, suaminya, bahkan anak2nya.

mungkin yang benar2 tersisa untuk dirinya sendiri adalah sepotong maut yg akan dijelang pada suatu saat...

Thursday, June 15, 2006

Aku tak ingin...

Aku tak ingin...
meregang asa walau seujung kuku
memelihara jiwa yang terus berharap

Kan kulenyapkan setitik harapan
Kan kumusnahkan segala asa

Karena aku tak ingin memiliki
karena aku tak ingin dimiliki
karena aku tak ingin merampas asa dari jiwa yang lain...

14June2006..19.00

Adakah Kausadari...

Satu...
                Satu...
                                    Hari berlalu...

Adakah kausadari,
        kau telah ciptakan bayang dalam kepala,
                bangkitkan angan dalam hati,
        serta suburkan harap dalam jiwa

                                    Adakah kausadari,
                kaunyaman di dalam angan,
        bahagia dengan bayang,
serta puas dengan harap...

Adakah kausadari,
                dia telah berlalu
                                     dan takkan kembali...

14Juni2006..23.50
untuk seorang kawan yang tenggelam dalam bayangan

...

Aku adalah jiwa yang terbelenggu,
tersakiti oleh sejarah,
tercabik oleh pedang para petarung,
terinjak oleh derap kuda para ksatria,
tertusuk oleh panah prajurit,
dan akhirnya mati karena terhimpit sesak di dalam dada..

Aku adalah jiwa yang terbelenggu,
selalu menatap kosong pada lembar baru di hadapanku,
selalu memalingkan wajah pada masa yang telah silam,
namun selalu kucinta...

Adakah kupantas menggapai hari yang baru?

14June2006-19.03

Wednesday, June 14, 2006

Let me get back my own portion


Setiap orang punya porsinya masing-masing dalam hidup orang lain.
Sebagai temen, sahabat, kakak, adik, pacar, sepupu, dan lain-lain.
Tapi, pernah terpikir ga, kalo kita harus membiarkan setiap orang tetap pada porsinya masing-masing supaya keadaan tetap aman-damai-sentosa-tanpa konflik...

Soalnya, kalo kita membiarkan seseorang mengambil bagian yang melebihi porsi yg seharusnya dia tempati, itu pasti akan mengambil porsi orang yg lainnya...
dan kalo kita terus membiarkannya, orang itu bisa jadi bersikap egois dan "ngelunjak"
i've been there... and i think i'm in there...
dan gw ga mau kejadian ini berulang kembali...
gw sadar sesadar-sadarnya kalo gw pada dasarnya memiliki ego yg besar.
dan gw pengen mengerem ego gw ini.
gw ga mau lagi terlibat dalam konflik apapun.
gw cuman pengen hidup "aman-damai-sentosa-tanpa konflik"

so, would you , please, let me get back to my own portion?