Thursday, February 11, 2010
Monday, February 8, 2010
Do We Really Need to Get Married?
Marriage is a social union or legal contract between individuals that creates kinship. It is an institution in which interpersonal relationships, usually intimate and sexual, are acknowledged in a variety of ways, depending on the culture or subculture in which it is found. Such a union may also be called matrimony, while the ceremony that marks its beginning is usually called a wedding and the marital structure created is known as wedlock.
People marry for many reasons, most often including one or more of the following: legal, social, emotional, economical, spiritual, and religious. These might include arranged marriages, family obligations, the legal establishment of a nuclear family unit, the legal protection of children and public declaration of love. [Wiki]
Dalam tatanan masyarakat dunia pada umumnya, dan masyarakat Indonesia pada khususnya, [dan para orangtua yg saya kenal, untuk lebih spesifik lagi] pria dan wanita dewasa lazimnya hidup menikah. Para orangtua kerapkali bertanya kepada anak-anaknya yang sudah menginjak usia 20an kapan mereka akan menikah. Menjelang usia 30an, frekuensi kicauan mereka akan semakin tinggi. Apalagi jika mencapai usia 40an. Apalagi jika anaknya itu adalah anak perempuan.
Banyak kawan saya yang sudah menikah. Banyak yang sedang mempersiapkan pernikahan. Banyak yang ingin menikah [tapi karena satu dan lain hal masih belum bisa menikah]. Dan ada pula yang tidak ingin menikah.
Saya sendiri? Wah, saya bukan orang yang anti-pernikahan, dan bukan pula orang yang mengharuskan semua orang menikah.
Bagi saya, menikah itu adalah pilihan. Setiap pilihan kan ada konsekuensinya masing-masing. Kalau mau menikah, ya silakan, tidak mau juga tidak apa-apa. Toh kembali lagi kepada masing-masing orang, apa alasan kita mau menikah/tidak menikah, bagaimana ekspektasi kita terhadap hidup kita, dan hidup seperti apa yang mau kita jalani.
Untuk memilih sesuatu, dibutuhkan pertimbangan yang matang. Untuk memilih menu sarapan saja harus dipikirkan baik-baik, apalagi keputusan yang mempengaruhi hidup kita dalam jangka panjang. Ya kan?
Soal menikah, saya juga belum berpengalaman, jadi apa yang saya bicarakan dalam tulisan ini berdasarkan pengamatan saja.
Apa sih tujuan orang menikah? Banyak. Ada yang ingin berbagi kebahagiaan dan kesusahan hidup dengan orang yang ia cintai. Ada yang ingin melanjutkan garis keturunan. Ada yang untuk menyenangkan hati orangtua. Ada yang supaya tidak dicap tak laku. Ada yang karena ingin punya anak, atau terpaksa, karena masih belum lazim untuk punya anak di luar institusi pernikahan. Ada juga yang menikah karena itu 'sudah selayaknya dan sepantasnya' bagi orang-orang seusianya.
Lalu, bagaimana kehidupan setelah menikah? Wah, karena saya belum menikah, jadi tidak bisa memberikan pendapat pribadi untuk pertanyaan ini. Beberapa kawan ada yang mengatakan bahwa menikah itu menyenangkan karena bisa punya seseorang untuk berbagi kebahagiaan dan kesedihan setiap saat, untuk berbagi pikiran dan hal-hal lainnya. Tapi, bukan berarti tidak ada masalah. Wong kepala cuma ada 1 saja kita bisa pusing, apalagi kalau kepalanya ada 2? Tiga, empat, dan seterusnya? Tinggal pintar-pintar mengakalinya, supaya kepentingan semua orang bisa terpenuhi dan tidak ada yang dirugikan. Nah, yang tidak kalah pentingnya lagi untuk dipertimbangkan adalah keberadaan anak. Kembali lagi pada pilihan masing-masing: apakah ingin punya anak atau tidak?
Lalu, salah satu hal yang menjadi pertimbangan orang-orang zaman sekarang untuk menikah/tidak menikah adalah materi. Apakah kita bisa menyediakan materi yang cukup untuk [pesta] pernikahan kita, dan kehidupan pernikahan kita atau tidak? Soal itu, menurut saya, solusinya cuma ada 1: yakin dan percayalah bahwa di mana ada kemauan, di situ kau bisa membuka jalan. Materi itu penting, tapi bukan segalanya. Kalau memang tidak punya duit banyak, kan ada cara yang namanya menabung, atau berhemat, atau kerja tambahan. Kalau memang tidak punya duit banyak, ya tidak perlulah membuat resepsi besar-besaran. Memangnya pernikahan cuma satu hari itu saja? Resepsi kan cuma 1 hari saja yang mengawali kehidupan selanjutnya. Bukankah kehidupan setelah resepsi itu yg perlu dikhawatirkan?
Wah, kalau bicara pernikahan, bisa ngalor-ngidul, panjang-lebar, luas dan mendalam nih.
Tapi, sekali lagi, intinya adalah kembali pada pribadi masing-masing yang akan menjalaninya. Jangan sampai keputusan sepenting ini dibuat oleh orang lain, karena yang akan menjalaninya adalah kita sendiri.
Jika memang kita yakin dengan alasan, arah, dan tujuan kita untuk menikah, serta sudah memahami dan menyanggupi segala konsekuensi yang akan dihadapi nantinya, ya silakan menikah. Kalau memang yakin dengan alasan, arah, dan tujuan kita untuk tidak menikah, serta sudah memahami dan menyanggupi segala konsekuensi yang akan dihadapi nantinya, ya silakan tidak menikah.
Lagipula, setiap hari ada kesulitannya masing-masing, janganlah merisaukan apa yang telah terjadi, ataupun apa yang belum terjadi. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah mempersiapkan segalanya sebaik-baiknya. Keputusan ada di tangan kita!
[Foto ilustrasi dipinjam dari sini]
Monday, February 1, 2010
Ibuku dan Rp 20.000,-
Pagi itu, ibuku sedang duduk di dapur. Di depannya terdapat sebuah baskom ukuran sedang berisi 1,5 kg tauco buatan sendiri, plastik kecil-kecil ukuran sekitar 4x10cm, dan tali rafia yg sepanjang 20 cm yang sudah dibagi-bagi tipis.
Dengan sendok ia membagi dan memasukkan tauco buatannya ke dalam 50 buah plastik kecil untuk dititipkannya kepada seorang tukang sayur di dekat rumah.
Kutanya kepadanya: "Berapa hasil penjualan tauco ini?"
Jawabnya: "Dua puluh ribu."
DEG.
Dua-puluh-ribu.
Setara dengan makanku 1x di mall, atau di rumah makan dekat kantorku.
Setara dengan ongkosku 1x naik taksi pergi/pulang ke mall.
Untuk dua puluh ribu rupiah - yang biasanya bisa dengan enteng kukeluarkan dari kantong - ibuku memerlukan waktu beberapa hari. Dimulai dengan mengolah kacang kedele, mencincang, menjemur, memfermentasi, dan proses entah apa lagi yang tidak kuketahui untuk menjadi tauco, dilanjutkan dengan memberi campuran gula, dan membungkusnya ke dalam plastik kecil-kecil. Untuk dua puluh ribu rupiah. Yang bisa aku keluarkan untuk 1x makan. Atau naik taksi sekali jalan.
Sedih. Malu, sekaligus bangga.
Sepertinya, banyak sekali ironi dalam kehidupan yang kualami. Dan hari itu aku mengalami satu lagi contohnya, di rumahku sendiri. Aku yang memperlakukan uang dua puluh ribu sebagai nominal yang tidak terlalu besar, tertohok melihat perjuangan panjang ibuku untuk mendapatkannya. Tanpa mengeluh. Tetap sabar.
Dear Buddha, I'm so very proud to have her as my mom. Semoga semua perbuatan baiknya bisa membawanya kepada kehidupan yg lebih baik. Semoga kesabaran dan kekuatannya bisa membawanya kepada kebijaksanaan yang mendalam. Semoga kebaikan hatinya bisa meluaskan pandangannya. Semoga setiap kualitas baik yang ada pada dirinya semakin berkembang dan semoga segala kekurangan dan penghalangnya dapat dihancurkan. Semoga ia bisa selalu bertemu dengan ajaranMu, dan setiap kali semakin berkembang. Semoga ia kelak menjadi Buddha dan terbebas dari penderitaan.
Sunday, January 31, 2010
Angel - Sarah McLachlan
Spend all your time waiting
For that second chance
For a break that would make it okay
There's always one reason
To feel not good enough
And it's hard at the end of the day
I need some distraction
Oh beautiful release
Memory seeps from my veins
Let me be empty
And weightless and maybe
I'll find some peace tonight
In the arms of an angel
Fly away from here
From this dark cold hotel room
And the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage
Of your silent reverie
You're in the arms of the angel
May you find some comfort there
So tired of the straight line
And everywhere you turn
There's vultures and thieves at your back
And the storm keeps on twisting
You keep on building the lie
That you make up for all that you lack
It don't make no difference
Escaping one last time
It's easier to believe in this sweet madness oh
This glorious sadness that brings me to my knees
In the arms of an angel
Fly away from here
From this dark cold hotel room
And the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage
Of your silent reverie
You're in the arms of the angel
May you find some comfort there
You're in the arms of the angel
May you find some comfort here
http://www.youtube.com/watch?v=Hx4RsCfL_fA
For that second chance
For a break that would make it okay
There's always one reason
To feel not good enough
And it's hard at the end of the day
I need some distraction
Oh beautiful release
Memory seeps from my veins
Let me be empty
And weightless and maybe
I'll find some peace tonight
In the arms of an angel
Fly away from here
From this dark cold hotel room
And the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage
Of your silent reverie
You're in the arms of the angel
May you find some comfort there
So tired of the straight line
And everywhere you turn
There's vultures and thieves at your back
And the storm keeps on twisting
You keep on building the lie
That you make up for all that you lack
It don't make no difference
Escaping one last time
It's easier to believe in this sweet madness oh
This glorious sadness that brings me to my knees
In the arms of an angel
Fly away from here
From this dark cold hotel room
And the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage
Of your silent reverie
You're in the arms of the angel
May you find some comfort there
You're in the arms of the angel
May you find some comfort here
http://www.youtube.com/watch?v=Hx4RsCfL_fA
Ikan Masak Kuning
Bahan:
4 ekor ikan kuwe seukuran telapak tangan
Bumbu:
4 ruas kunyit
5 buah kemiri
2 siung bawang merah
2 siung bawang putih
4 lembar daun salam
1 batang sereh, memarkan
1 sdm minyak goreng
gula
garam
bubuk ketumbar
5 buah belimbing wuluh, iris tipis
Bahan rendaman:
3 buah jeruk limau, peras
Cara membuat:
1. bersihkan ikan, rendam dengan perasan jeruk yg ditambahkan air
2. tumbuk kunyit, kemiri, bawang merah dan bawang putih sampai halus
3. panaskan minyak goreng, goreng bumbu yg sudah ditumbuk sampai harum, tambahkan daun salam dan sereh yg sudah dimemarkan
4. tambahkan air kira-kira 500cc, masukkan ikan
5. tambahkan gula dan garam secukupnya, tambahkan bubuk ketumbar jika suka
6. masak sampai mendidih, kira-kira 15 menit
7. sajikan untuk 3-4 orang :)
Level: Pemula
Waktu yg dibutuhkan: *persiapan: 15 menit *memasak: 20 menit
*original recipe by my mom
4 ekor ikan kuwe seukuran telapak tangan
Bumbu:
4 ruas kunyit
5 buah kemiri
2 siung bawang merah
2 siung bawang putih
4 lembar daun salam
1 batang sereh, memarkan
1 sdm minyak goreng
gula
garam
bubuk ketumbar
5 buah belimbing wuluh, iris tipis
Bahan rendaman:
3 buah jeruk limau, peras
Cara membuat:
1. bersihkan ikan, rendam dengan perasan jeruk yg ditambahkan air
2. tumbuk kunyit, kemiri, bawang merah dan bawang putih sampai halus
3. panaskan minyak goreng, goreng bumbu yg sudah ditumbuk sampai harum, tambahkan daun salam dan sereh yg sudah dimemarkan
4. tambahkan air kira-kira 500cc, masukkan ikan
5. tambahkan gula dan garam secukupnya, tambahkan bubuk ketumbar jika suka
6. masak sampai mendidih, kira-kira 15 menit
7. sajikan untuk 3-4 orang :)
Level: Pemula
Waktu yg dibutuhkan: *persiapan: 15 menit *memasak: 20 menit
*original recipe by my mom
Saturday, December 26, 2009
Happy Christmas!!
Well, it's a little bit late, but I just wanna say:
Merry Christmas!!
Wish you all have a great Christmas and great years ahead!!
*Christmas tree is borrowed from HERE
Merry Christmas!!
Wish you all have a great Christmas and great years ahead!!
*Christmas tree is borrowed from HERE
Monday, November 23, 2009
Aku Ada.....
Meskipun berat, aku akan tetap bertahan, berdiri tegak untuk menopang bebanmu. Duduk diam mendengar keluh kesahmu.
Jangan simpan derita itu menggerogoti jiwamu dan tubuhmu. Jangan berhenti berharap dan berjuang. Karena hidup perlu harapan dan perjuangan.
Jangan pernah kaumerasa duniamu runtuh dan hidupmu berakhir. Karena dunia belum runtuh sampai ia benar2 runtuh. Dan hidupmu belum berakhir sampai ia benar2 berakhir.
Tolong, ingatlah itu. Ingatlah aku saat deritamu datang. Karena aku ada untukmu. Karena aku butuh kamu. Karena aku sayang kamu!
::dedicated to all beings::
Jangan simpan derita itu menggerogoti jiwamu dan tubuhmu. Jangan berhenti berharap dan berjuang. Karena hidup perlu harapan dan perjuangan.
Jangan pernah kaumerasa duniamu runtuh dan hidupmu berakhir. Karena dunia belum runtuh sampai ia benar2 runtuh. Dan hidupmu belum berakhir sampai ia benar2 berakhir.
Tolong, ingatlah itu. Ingatlah aku saat deritamu datang. Karena aku ada untukmu. Karena aku butuh kamu. Karena aku sayang kamu!
::dedicated to all beings::
Weeping Willow
Weeping willow with your tears running down,
why do you always weep and frown?
Is it because he left you one day?
is it because he could not stay?
On your branches he would swing,
do you long for the happiness that day would bring?
He found shelter in your shade.
You thought his laughter would never fade.
Weeping willow, stop your tears.
There is something to calm you fears.
You think death has ripped you forever apart.
But I know he'll always be in your heart.
-from My Girl movie (1991)-
picture is borrowed from here.
why do you always weep and frown?
Is it because he left you one day?
is it because he could not stay?
On your branches he would swing,
do you long for the happiness that day would bring?
He found shelter in your shade.
You thought his laughter would never fade.
Weeping willow, stop your tears.
There is something to calm you fears.
You think death has ripped you forever apart.
But I know he'll always be in your heart.
-from My Girl movie (1991)-
picture is borrowed from here.
Bertahan atau beranjak pergi?
...Staying in an unhappy marriage that i have outgrown,
A marriage full of ultimatums and numbness and resentment;
That is not the kind of life i want to model for my child.
That is not what i want him to believe married love is...
[MB, GA-S06E10]
About Giving...
Everyday, we get to give the gift of life.
It can be painful, it can be terrifying;
but in the end, it's worth it.
Every time.
Maybe the gift is to try and make a simple apology.
Maybe it's to understand another person's point of view.
Maybe it's to hold a secret for a friend.
The joy, supposedly, is in the giving.
So when the joy is gone...
When the giving starts to feel more like a burden...
that's when you stop.
But if you're like most people I know...
You give till it hurts...
and then you give some more.
[Quoted from GA S06E10]
It can be painful, it can be terrifying;
but in the end, it's worth it.
Every time.
Maybe the gift is to try and make a simple apology.
Maybe it's to understand another person's point of view.
Maybe it's to hold a secret for a friend.
The joy, supposedly, is in the giving.
So when the joy is gone...
When the giving starts to feel more like a burden...
that's when you stop.
But if you're like most people I know...
You give till it hurts...
and then you give some more.
[Quoted from GA S06E10]
Subscribe to:
Posts (Atom)