Thursday, July 31, 2008

akibat peraturan yg tidak ditegakkan

di indonesia, peraturan seringkali tidak diindahkan. peraturan
hanya dibuat untuk dilanggar, atau sekedar menjadi pajangan
untuk dipamerkan kepada negara lain bahwa kita juga punya
peraturan dan hukum, padahal pelaksanaannya hampir NOL.

salah satu aspek yang sangat saya sesalkan adalah perhatian
pemerintah dan segala pihak yang berwenang mengenai keselamatan
penduduk Indonesia, terutama keselamatan transportasi.

perlu diketahui bahwa saat ini saya mayoritas waktu saya
dihabiskan di Jakarta, sehingga saya menyewa kamar di dekat
kantor, dan pulang ke rumah orangtua sekitar seminggu sekali.
orangtua saya bertempat tinggal di salah satu sudut kabupaten
tangerang.

dan ritual pulang kampung yang seminggu sekali itu selalu
menjadi acara yg menegangkan. saya harus menumpang angkutan
kota dari kota tangerang menuju rumah saya di teluknaga.

angkutan kota yang tersedia begitu berhasil membangkitkan
segala horor dan kekesalan di dalam diri saya.

kenapa?

karena jumlah mobil yang menurut saya berlebihan untuk melayani
trayek tersebut, karena seringkali mobil2 itu harus ngetem di
satu ruas jalan dan menunggu calon penumpang. cara untuk
membujuk penumpang itu bermacam-macam, dan menurut saya sangat
mengesalkan. coba bayangkan! angkot2 itu berceceran di pinggir
sampai tengah jalan, dan setiap kernet menyambut penumpang
dengan berlari2 mengejar setiap penumpang angkot trayek lain yg
turun di dekat situ. kemudian membawakan barang bawaan dan
membujuk si calon penumpang sambil menarik2nya. imagine that!!!

hal lain, para pengusaha angkot seperti tidak menyadari peranan
penting usaha transportasi yg dikelolanya bagi masyarakat.
bukan hanya untuk mengisi pundi-pundi uang mereka, tetapi juga
melayani kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang
aman dan nyaman.

okay, let's see from side 1: keamanan. saya yakin mayoritas
penumpang angkot trayek ini pasti akan memberikan komentar:
ngebut dan ugal-ugalan. mengerikan! saya tidak yakin semua
sopir angkot itu memiliki SIM melalui jalur resmi dan kemampuan
menyetir yg layak sebagai pengemudi moda transportasi umum.

mereka learning by doing. well, we all are the same. tanpa
learning by doing, memang kita akan lambat untuk mencapai
kemajuan. tapi, bayangkan kita sebagai penumpang menitipkan
keselamatan dan nyawa kepada seorang anak belasan tahun yg
belum mahir mengemudi dengan membayar 4000 rupiah saja!

side 2: kenyamanan. saya pribadi merasa kenyamanan angkot
trayek ini mendapatkan skor 3 dari 10 angka dengan skor 10
sebagai 'sangat nyaman'. hampir semua angkot dilengkapi dengan
tape/cd player dan speaker yg berdentum-dentum sampai2 jantung
ini rasanya mau copot, seperti berdiri dengan jarak 1meter dari
speaker di konser musik. dan seringkali, bahkan sang kernet
tidak bisa mendengar penumpangnya yg berteriak-teriak meminta
mobil untuk berhenti.

dan saya memperhatikan pola di kampung saya. sekarang ini
hampir semua orang punya sepeda motor (motor). well, memang
motor adalah alat transportasi yang praktis dan mudah
didapatkan dengan cara kredit dan keberadaan dealer2 motor
sampai ke pelosok desa.

banyak sekali anak-anak pra remaja dan remaja bahkan orang
dewasa sekalipun yang merasa dirinya KEREN jika sudah bisa
mengendarai motor. dan mereka berlagak seakan2 mereka sangat
mahir, dan bersikap sok jagoan di jalan raya. seakan2 jalan itu
milik nenek moyangnya! tanpa berbekal SIM resmi, bahkan usia
mereka pun masih jauh dari ambang batas 17 tahun, mereka sudah
dilepaskan orangtuanya untuk beraksi di jalanan. memang hebat!

ini sudah menjadi praktik umum di jalanan di kampung saya.
pihak kepolisian yang kantornya hanya beberapa puluh meter dari
pasar dan rumah saya, jarang sekali melakukan razia untuk para
pengemudi di bawah umur ini. kecakapan seseorang menurut saya
juga sangat penting untuk dievaluasi sebelum seseorang
diberikan izin untuk mengemudikan kendaraan bermotor di jalan
raya karena banyak sekali SIM hasil tembakan yang dikeluarkan
untuk mereka yg sama sekali tidak cakap berkendara!

sudah banyak korban yang berjatuhan di jalur ini. seakan-akan
jalur kp. melayu - tangerang ini adalah jalur gemuk untuk
memakan korban-korbank kecelakaan lalu lintas yg disebabkan
oleh ketidakcakapan pengemudi (dan aparat dalam menegakkan
hukum, menurut saya). salah seorang tetangga saya sudah
kehilangan anak bungsunya yang waktu itu masih duduk di bangku
SMA sekitar 2 tahun lalu. masih banyak deretan lain yang
menghiasi "Hall of fame" ini.




(anthonyprijatna-31July2008)
dan nama adik saya pun ikut tertoreh di sana. thanks to Lord
Buddha that he survived the acccident. but still, it's just
like punched in the nose when i heard the news.

sekarang dia masih dirawat di rumah sakit dengan muka bengkak
akibat terjepit kacamata dan helm. dan tulang pipi yang retak
sehingga menjepit sinus yang mengakibatkannya sulit bernapas
dengan hidung karena tersumbat darah.

saya rasa pihak sudah saatnya pihak kepolisian menindaklanjuti
fenomena ini dengan serius dan tegas. berikan hukuman yg tegas
bagi para pelanggar, meskipun ia adalah anak di bawah umur.

berikan efek jera kepada masyarakat. seharusnya memang hal ini
sudah dilakukan sejak dahulu. yang berlalu biarkan berlalu,
jadikan mereka sebagai pelajaran bagi kita semua untuk
melakukan yg lebih baik lagi.

saya yakin fenomena ini tidak hanya terjadi di kampung saya
saja. satu hal yg perlu kembali disadari, bahwa meskipun
penduduk indonesia sudah mencapai lebih dari 220 juta orang,
namun kehilangan 1 orang tentu akan membuat sedih hati beberapa
orang. jadi, jangan sampai ada korban-korban lain berjatuhan.