Friday, December 21, 2007

cerita wendy



kulihat kupu-kupu semakin sering menerawang ke arah langit dan menangis dalam tawa, menyangkal khayalan akan rangkulan yang nyata-nyata berubah menjadi tangan yang menggenggam udara.

mungkin kini saatnya bagi wendy untuk melangkah lagi,
sadari kini peter tak lagi mau terbang bersama dirinya.

tak perlu lagi ia berpura-pura tegar, karena sudah seharusnya ia menjadi tegar, karena tak ada lagi yang akan menyediakan bahu baginya untuk menangis.

cokelat pun tak lagi terasa nikmat di sela tangis, mengingatkannya pada brownies.

wendy benci brownies, yang dulu ia cintai dengan segenap jiwa raganya. wendy benci brownies yang menceritakan kebohongan hidupnya.

mungkin kini saatnya bagi wendy untuk melangkah lagi,
sadari kini peter tak lagi mau terbang bersama dirinya.

dan mungkin inilah saatnya baginyah untuk bangkit dari kebohongan yang ia percayai.

benci


aku kini membenci niah,
aku benci kupu-kupu,
aku benci brownies,
aku benci ambisi,
aku benci sepi,

aku benci kau!

...

kuharap kubisa...

Wednesday, December 19, 2007

E.g.o.i.s!!!





kemarin malam, aku mematahkan tiang penopang yang menyangga hatiku selama ini.
karena keegoisanku, aku mengacaukan semua yang ada dalam hidupku.

aku ingin menghilangkan keterikatan terhadap semuanya,
tapi aku tidak bisa melepaskan diri dari diriku.
aku terlalu takut untuk terluka.
aku terlalu takut untuk melukai.
aku terlalu takut untuk kehilangan segala yg aku miliki selama ini.

aku tak memiliki keberanian untuk memilih.
tidak untuk bergerak maju,
ataupun mundur sekalipun.

aku sudah merasa nyaman dengan apa yg aku miliki sekarang ini
sehingga aku tak ingin memutar waktu kembali ke yg telah lampau.
tapi aku pun tak memiliki keberanian untuk bergulir maju.

aku menyadari sepenuhnya, tak ada yg kekal dalam hidup ini,
seperti juga aku menyadari suatu saat aku akan mengalami suatu perpisahan
sebagai akibat dari pertemuan yg pernah kualami.
tapi aku tidak mau itu berlangsung begitu cepat,
dan terjadi karena akulah penyebabnya.

yap, aku tak mau lagi merasakan kehilangan.
apalagi penopang hatiku selama ini.

adakah cara bagiku untuk bisa menyayanginya tanpa menyakitinya?
adakah cara bagiku untuk tetap memilikinya selamanya?
adakah cara bagiku untuk tidak mengalami perpisahan?

egois, kemaruk, ga tau diri.
itu yg muncul dalam pikiranku setiap kali memikirkan masalah ini.
sepertinya memang ga ada jalan keluar untuk masalah ini.

tak bisakah dua orang yg saling menyayangi hidup tanpa saling memiliki?
jika bisa, mungkinkah mereka hidup tanpa merasa tersakiti satu sama lain?